Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jelang Libur Nataru, BPBD Banten Perketat Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi

Monday, December 15, 2025 | December 15, 2025 WIB Last Updated 2025-12-16T01:56:35Z
Kepala BPBD Banten Lutfi Mujahidin. 

SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).


Berbagai langkah dilakukan, mulai dari pemantauan dini, edukasi kebencanaan bagi pelaku wisata, hingga koordinasi lintas daerah.


Kepala BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, mengatakan bahwa persiapan teknis telah dilakukan sejak jauh hari. Sistem peringatan dini telah dipasang di sejumlah titik. Selain itu, BPBD juga intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku wisata menjelang puncak musim berlibur.


“Sejak lama kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama menjelang akhir tahun, yang biasa menjadi musim pariwisata. Di situ, kami menghindari berita hoaks dan kekhawatiran masyarakat yang berwisata ke Banten. Kami akan melakukan edukasi di balawisata, di Serang, Tangerang, dan Cilegon,” kata Lutfi.


Delapan lokasi yang dimaksud tersebar di Serang, Tangerang, Cilegon, Anyer, dan sejumlah kawasan wisata lainnya. Titik-titik tersebut merupakan pusat aktivitas wisata yang perlu diperkuat dari sisi kesiapsiagaan.


“Intinya, kami melatih pelaku pariwisata di situ bagaimana cara menolong korban, bagaimana cara berkomunikasi dengan kami, sehingga ketika terjadi bencana, pelaku wisata tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.


Ia menambahkan bahwa edukasi tidak hanya dilakukan di kawasan pantai. Di Tangerang, misalnya, BPBD juga menyasar lokasi wisata air waduk.


Untuk mendukung mitigasi Nataru, BPBD Provinsi Banten menyiagakan 143 personel. Jumlah tersebut akan diperkuat dengan personel tambahan dari BPBD kabupaten/kota yang memiliki pos siaga masing-masing.


BPBD turut menyiapkan peralatan standar penanganan bencana, seperti chainsaw, pemecah batu, hingga alat pemotong tembok cor.


Menurut Lutfi, kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci efektivitas penanganan bencana selama libur panjang. Ia menyebut kapasitas BPBD provinsi tidak cukup untuk mengatasi seluruh potensi kejadian di lapangan.


“Sifatnya kan kita kolaborasi dengan kabupaten/kota. Kalau hanya mengandalkan provinsi, tidak akan cukup dari sisi personelnya, juga tidak akan cukup dari sisi logistik. Makanya, kita kolaborasi,” ujarnya.


Ia menambahkan, pada hari-hari libur, BPBD tidak hanya menempatkan personel di titik wisata, tetapi juga tetap siaga di posko dan mengandalkan informasi lapangan dari jejaring relawan.


“Kalau hari libur gini, kita standby-nya hanya di posko. Cuma kita ada link dengan relawan-relawan itu, jadi info itu dari relawan. Selama ini, kita rekrut relawan karena hanya mereka yang ada di garis terdepan dalam segala hal, baik di bencana, pariwisata, maupun perekonomian,” ucapnya.

(Adv)

×
Berita Terbaru Update